Assalamu'alaikum teman-teman :) :), kali ini dewi mau berbagai informasi seputar teks anekdot nih :). Temen-temen tau gak sih teks anekdot itu apa? pasti yang baru dengar kata "anekdot" pasti bingung ya... . Langsung saja ya, teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. tetapi ada pengertian lain lagi nih teman-teman bahwa teks anekdot merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat dan yang menjadi partisipan atau pelaku didalamnya pun tidak harus orang penting.
Pada masa kini, sebagaimana kita ketahui, layanan publik sering mendapatkan kritik sampai-sampai menjadi bahan lelucon yang membuat gelak tawa. Nah, Kritik dan lelucon itu dapat disampaikan melalui anekdot temen-teman :). Yang kita ketahui mengenai bidang-bidang yang mencakup dalam layanan publik itu kan antara lain hukum, sosial, politik, budaya, pendidikan, lingkungan, administrasi dan transportasi ya... tetapi, tidak semua bidang tersebut kita bahas dalam artikel ini teman-teman, hanya dalam bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan saja :( :(...
Ok, kita balik ke topik pembahasan, nah jadi selain teks anekdot memuat cerita yang menarik, teks anekdot juga dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas, dan frustasi, serta tercapai dan gagal.
Berikut adalah sifat-sifat teks anekdot:
1. Cerita humor
2. Nyata
3. Sindiran / kritikan
Kalau ini adalah unsur-unsur dari teks anekdot:
1. Judul
2. Pastisipan
3. Humor / lucu / lelucon
4. Sindiran / kritik
5. Nyata
6. Menarik
7. Singkat
Tadi kan baru sifat dan unsurnya nah berikut merupakan struktur teks anekdot:
1. Abstrak
yaitu menggambarkan latar cerita
2. Orientasi
yaitu titik fokus dalam sebuah cerita atau suasana
3. Krisis
yaitu titik fokus / bagian krisis / intinya yang diplesetkan menjadi humor
4. Reaksi
yaitu sesuatu yang ditimbulkan partisipan
5. Koda
yaitu pengembalian seperti ke awal semula
Nah, sekarang dewi mau bagi-bagi contoh teks anekdot yang ada di buku dewi nih. Contoh teks anekdot berikut ini terjadi di dalam bidang hukum.
KUHP DALAM ANEKDOT
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. "Apa kepanjangan KUHP, Pak?" Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepda Ahmad. "Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi," pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, "Kasih Uang Habis Perkara, Pak....!"
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, "Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?" Dasar Ahmad, Pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, "Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak...!" Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
(diadaptasi dari http://fuadusfa4.blogspot.com/2010/02/anekdot-hukum.html)
ANEKDOT HUKUM PERADILAN
Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun. Namun sayang, ternyata kayu yang dibuat untuk jembatan tersebut tidak kuat. Akhirnya, tukang pedati itu jatuh ke sungai. Kuda beserta dagangannya hanyut.
Si Tukang Pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian gara-gara jembatan yang rapuh. Kemudian, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan si Pembuat Jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi. Zaman dahulu orang dapat melapor langsung ke hakim karena belum ada polisi.
Permohonan keluarga si Tukang Pedati dikabulkan. Hakim memanggil si Pembuat Jembatan untuk diadili. Namun, si Pembuat Jembatan tentu protes dan tidak terima. Ia menimpakan kesalahan kepada tukang kayu yang menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu. Kemudian, hakim memanggil si Tukang Kayu.
Sesampainya di hadapan hakim, si Tukang Kayu bertanya kepada hakim "Yang Mulia Hakim, apa kesalahan hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan?" Yang Mulia Hakim menjawab, "Kesalahan kamu sangat besar. Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu ternyata jelek dan rapuh sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya. Oleh karena itu, kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian si Tukang Pedati." Si Tukang Kayu membela diri, "Kalau itu permasalahannya, ya jangan salahkn saya, salahkan saja si Penjual Kayu yang menjual kayu yang jelek." Yang Mulia Hakim berpikir, "Benar juga apa yang dikatakan si Tukang Kayu ini. Si Penjual Kayu inilah yang menyebabkan tukang kayu membawa kayu yang jelek untuk si Pembuat Jembatan. " Lalu, hakim berkata kepada pengawalnya, "Hai pengwal, bawa si Penjual Kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya!" Pergilah si Pengawal menjemput si Penjual Kayu.
Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal tersebut ke hadapan hakim. "Yang Mulia Hakim, apa kesalahan hamba sehingga dibawa ke sidang pengadilan ini?" kata si Penjual Kayu. Sang Hakim menjawab, "Kesalahanmu sangat besar karena kamu tidak menjual kayu yang bagus kepada si Tukang Kayu sehingga jembatan yang dibuatnya tidak kukuh dan menyebabkan seseorang kehilangan kuda dan barang dagangannya dalam pedati. " Si Penjual Kayu menjawab, "Kalau itu permasalahannya, jangan menyalahkan saya. Yang salah pembantu saya. Dialah yang menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang salah memberi kayu yang jelek kepada si Tukang Kayu itu." Benar juga apa yang dikatakan si Penjual Kayu itu. "Hai pengawal bawa si Pembantu ke hadapanku!" Maka si Pengawal pun menjemput si Pembantu.
Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun bertanya kepada hakim perihal kesalahannya. Sang Hakim memberi penjelasan tentang kesalahan si Pembantu yang menyebabkan tukang pedati kehilangan kuda dan dagangannya sepedati. Si Pembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga ia tidak bisa memberi alasan yang memuaskan sang Hakim. Akhirnya, sang Hakim memutuskan si Pembantu harus dihukum dam memberi ganti rugi. Berteriaklah sang Hakim kepada pengawal, "Hai, Pengawal, masukkan si Pembantu ini ke penjara dan sita semua uangnya sekarang juga!"
Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si Pengawal, "Hai, Pengawal apakah hukuman sudah dilaksanakan?" Si Pengawal menjawab, "Belum, Yang Mulia, sulit sekali untuk melaksanakannya." Sang Hakim bertanya, "Mengapa sulit? Bukankah kamu sudah biasa memenjarakan dan menyita uang orang?" Si Pengawal menjawab, "Sulit, Yang Mulia. Si Pembantu badannya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang kita punya tidak muat karena terlalu sempit dan si Pembantu itu tidak punya uang untuk disita." Sang Hakim marah besar, "Kamu bego amat! Gunakan dong akalmu, cari pembantu si Penjual Kayu yang lebih pendek, kurus, dan punya uang!". Kemudian,si Pengawal mencari pembantu si Penjual Kayu yang lain yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang.
Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada hakim, "Wahai, Yang Mulia Hakim. Apa kesalahan hamba sehingga harus dipenjara?" Dengan entengnya sang Hakim menjawab,"Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya uaaaaaang!!!"
Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke penjara dan uangnya disita, sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut, "Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, peradilan ini sudah adil?" Masyarakat yang ada serempak menjawab, "Adiiiiilll!!!!"
(diadaptasi dari http://politik.kompasiana.com/2009/11/30/anekdot-peradilan-20551.html)
Nah, teks yang pertama dan yang kedua tersebut terkait dengan kegiatan sosial-politik, sedangkan teks yang selanjutnya akan terkait mengenai persoalan lingkungan terutama tentang ketertiban membuang sampah.
POLITISI BLUSUKAN BANJIR
Pada malam jumat, paling banyak ditemukan polisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan disana banyak wartawan meliputi sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.
Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.
Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politis sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: "Ya Allah hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas". Darman pingsan!.
(diadaptasi dari http://arje.blog.esaunggul.ac.id/anekdot-politis-blusukan-banjir/)
PUTUNG ROKOK
Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung rokok. Sutu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya.
Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas. "Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?". "Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?" Jawab Azam. "Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu putung rokok", tegas petugas itu. Dengan sigap Azam menjawab, "Oh...., maaf terjatuh.". Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi. petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.
(diadaptasi dari http://fuadusfa4.blogspot.com/2010/02/anekdot-hukum.html)
Berikut ini anekdotnya dalam bentuk puisi teman-teman :) :)
Itu Sampah atau Apa?
Karya Aditya Yuda Kencana
Siswa, tinggal di Indramayu, Jawa Barat
Beri tahu aku jika kau lihat
Itu sampah atau apa?
Di jalanan ada sampah
Di selokan penuh sampah
Di laci meja ada sampah
Di bus, truk, dan angkot ada sampah
Negeri kita ini apakah negeri sampah?
Lautan sampah?
Gunung sampah?
Atau tong sampah?
Di kursi restoran ada sampah
Di hotel berbintang ada sampah
Bahkan di meja direkturnya pun ada sampah
Di tempat penyebrangan ada sampah
Di bawah pos satpam ada sampah
Itu sampah atau apa?
Di ruang sidang ada sampah
Di ruang tunggu rumah sakit ada sampah
Di atas pot bunga sekolahan ada sampah
Sampah merajalela
Di istana presiden apakah ada sampah?
Siang itu aku mencoba masuk
Dan aku telusuri setiap sudutnya
Ternyata!
Sampah ada di bawah tiang bendera merah putih dan
Di balik gerbang masuk MPR ada sampah
Aku bingung, apakah di kursi-kursi parlemen ada sampah pula?
Coba lihat!
Apa? Kau tak berani?
Sungguh! Sampah sudah menjadi bunga-bunga nusantara
Dimana-mana ada sampah
Apakah di mulut manusia ada sampah?
Periksa sekarang!
Cepat!
Jika tak ada, syukurlah!
Manusia sombong! Membuang sampah seenaknya!
Jangan biarkan negeri kita sebagai tong sampah terbesar!
Ingat itu!
(puisi, karya Aditya Yuda Kencana, http://www.anekdot.web.id/_g.php?_g=_lhti_forum&Bid=2925)
1 komentar
Obat Tipes Anak
BalasHapusObat Usus Bocor Pada Anak
Obat Usus Paru Paru Bocor Pada Anak
Obat Radang Lambung Akut Pada Anak
Obat gatal selangkangan pada anak
Obat radang lambung akut
Obat untuk penyakit liver pada anak
Obat Pembengkakan Jantung Ibu Hamil
Obat kista overium
Obat Gangguan Lambung Anak
Obat Penyakit Diabetes Kronis
Obat Radang Prostat
Obat Benjolan di Lidah
Obat pengering Luka Operasi
Obat sering kencing
Obat Sakit Tulang Leher
Obat pemulihan pendarahan pasca kuret
Obat pembersihan janin pasca kuret
Obat kelebihan asam lambung
Obat Luka Bakar Kronis